PUISIKU

  • BELUM ADA JUDUL

Saat kau sendiri pakai baju putih

Dan semua orang pakai baju hitam

Dari kejauhan kau berwarna hitam

Namun

Saat kau sendiri mamakai baju hitam

dan disampingmu semuanya pakai baju putih

Maka dari kejauhan nampak hitam

( Sedih hati ketika tak ada teman yang sama dengan kita, kita dalam keterasingan. Kita tak diperdulikan, disapapun tidak, tapi tetaplah kita menjaga ukhuwah, karena Allah tempat kita bergantung. Perbedaan terkadang bisa menjadi “tembok berlin” yang mengerikan )

  • BUMI INDONESIA MENJERIT

Bumi Indonesia menjerit oleh pijakan-pijakan manusia amoral tak berperasaan

dan yang inginkan kekeyangan perutnya sendiri

Salah siapakah ini ??????

Ketika tsunami, gempa bumi, lumpur lapindo, flu burung

Musibah meraja lela di negeri INI

Bumi sunguh peri ratapanmu, dari kejauhan kau meraung, jangan kau eksploitir aku

Disisi lain kenapa aku ini bumi?

Wajahmu yang mempesona, memikat, namun usiamu senja, kau hanya polesan saja

Seruanmu memikat banyak pihak, ajakkan mu disambut

Maafkan aku bumi, aku ingin pergi menjauh darimu, dari kepakan sayapmu

Namun aku ingin kau ingtat mereka yang merusakmu,

Menangislah kau atas izin Robbku

Mengaunglah kau dan merintihlah kau

BUMI PARASMU MEMANG CANTIK

  • PERGI

Kedinginan mulai menjalar dari kaki dan terus naik keatas

Sesak, dan cemas membasuhi relung kalbu

Saat perpisahan menjemput semua,

ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, sahabat dan kekasih pergi menjauh

Aku mencintaimu kekasihku, tak ingin ku meninggalkanmu

Namun aku bersembunyi dalan kegelapan, gelap, dan semakin gelap

“Selamatkan aku” pintaku

“kembalikan aku”

Aku tak ingin merasakan perpisahan

Inginku membahagiakan ayah-ibu

Inginku sujud lebih lama kepada Mu

Inginku gapai rindhoMu

Terlambat, terlambat sudah, Sunatullah sudah terjadi….

Bagaimana aku kan merasakan kembali rahmatMu??????

  • PENGABDIMU

Ya Tuhan kalau memang perubahan ini adalah yang terbaik untukku

Tetapkanlah aku dan mantapkanlah aku

Dan kalaupun sebaliknya itu buruk bagiku

Aku mohon rubahlah aku menjadi yang terbaik

Tapi aku ingat firmanMu

AKU TIDAK MERUBAH NASIB SUATU KAUM

JIKA KAUM ITU SENDIRI TIDAK MERUBAHNYA

Ya Tuhan tetapkanlah aku menjadi pengabdi setiaMu

  • LOEBANG-LOEBANG HINA

Aku berharap jalan hidupku lurus

Tanpa onak dan duri

Hingga aku berani untuk berjalan

Namun apa, ternyata jalanku banyak lobang-lobang

Aku terus berjalan, walau aku tau jalan yang kisusuri banyak lobang

Aku terseok, terperangkap dan terjebak dalam satu lobang

Aku bangkit dari lobang, aku berjalan TERSEOK-SEOK

Kemudian aku terus berjalan dan berharap tidak jatuh kedalam lobang lagi.

Jalan dan terus barjalan

Hingga tanpa aku sadari aku kembali jatuh ke dalam lobang yang sama

Bahkan lobang itu lenih dalam, curam, mengerikan

Sekarang aku hidup dalam lobang

  • KOSONG

Tubuhku mematung mataku sayup-sayup

jantungku bergerak lambat

mengikuti arus irama aktivitasku

kulihat lalu lalang orng berjalan didepanku

berbagai tujuan tersimpan

rapi dibenaknya

Ada apa dengan aku

aku masih masih saja terdiam, diam apakah tanda akan bergerak,

ataukah diam untuk kelesuan

ada apa dengan aku

pohon pisang mati, tapi sesudah ia memberi manfaat

sedangkan aku baru saja memikirkan manfaatku pada manusia

kosong….kosong…kosonG

SAHABAT
Sahabat, tersirat tanggung jawab yang besar di pundakmu
Senyum ayahanda kau pikul dan kau junjung
Sahabat kau kakak bagi adikmu
Yang senantiasa adik-adikmu merindukanmu
Kau impian ibunda
Kau mutiara bagi keluarga
Sahabat, ajaklah Allah pecahkan masalahmu
Sahabat temui Allah untuk dengarkan rintihanmu
Rintihan tentang hidup dan kehidupan

BAGAIMANA AKU MELUPAKANMU
Bagaimana aku melupakanmu, sedangkan aku membutuhkanmu
Bagaimana aku melupakanmu, kelembutan selalu menyentuhku
Bagaimana aku melupakanmu, senyummu selalu di ingatanku
Bagaimana aku melupakanmu, sejuta kenangan menghantuiku
Bagaimana aku melupakanmu, bibir ini sering melafadkan namamu
Bagaimana aku melupakanmu, hatiku hampa tanpa sosokmu
Bagaimana aku melupakanmu, nasehatmu mewarnai langkahku
Bagaimana aku melupakanmu, tiap hari sosokmu muncul di depanku
Bagaimana aku melupakanmu,………………..

SAHABAT
Kaulah yang menaruh bintang dalam mata
Hati dan gengamanku
Kau tak pernah meninggalkanku
Mungkin sesaat aku tak melihatmu
Dibawah matahari
Tapi ketika sampai pada malam
Kau ada di sana menjelang pelita
Di lorong gelap nan berdebu
Sahabat kaulah bintang sejati
Yang menangis, tertawa dan bercanda
Dan tak pernah berhenti berkelip di langit kehidupanku

IZINKAN AKU PERGI

Aku terbaring lemah di atas ranjang, tubuhku terasa amat sakit,kepalaku, perutku, juga kakiku juga sakit. Namun aku terus berpikir tentang kematian.

Kala aku sendiri, aku takut mati, takut meninggalkan duniaku, keluargaku, dan teman2ku. Entah darimana aku berfikir tentang kematian. Apakah aku mati hari ini? itu yang terus ada dalam benakku.

Suatu hari, suasana hatiku tak karuan. Mataku terus saja mengalirkan air mata, dadaku sakit, namun kenapa saat itu aku terasa amat senang, riang bahkan tubuhku terasa ringan. Ku buka lembaran buku harian yang telah usang lama ku tak mencurahkan perasaan hati dalam lembarannya. aku baca memori kehidupan yang kelam, aku ingat dulu duniaku hitam, minuman setan aku teguk, mulut yang hanya mencaci dan memaki, hati ibupun aku lukai..Ingin ku bersimpuh saat itu, tapi aku masih diperantauan, ingin ku menjabat tangan orang-orang yang aku dzolimi, meminta maaf atas kesalahanku. ingin menjabat tangan orang yang sedang disampingku, tapi itu tidak mungkin, nanti aku disangka tidak waras lagi, karena ini malam hari.

Aku kembali rebahkan tubuhku yang ringan ini di atas kasur milik temanku. Tak bisa ku pejamkan air mata dan hanya menyesali semua yang telah ku lakukan. Dan aku berfikir pantaskah aku meningalkan dunia seperti ini? Ringan tanpa beban. Bahkan aku terus saja melafazkan tasbih, tahmid, dan tahlil……………………………..

( dari seorang teman yang pergi tak kembali)

BAYANG-BAYANG

Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 07.00 WIB itu menunjukkan aku harus bangun dan beraktivitas. Namun kenapa pagi ini badanku terasa berat untuk bangun dari tempat tidurku. Aktivitasku tiap hari selalu sama bangun, mandi, dan pergi berkerja. Kali ini aku berangkat agak siang, karena jam masuk diundur 1,5 jam dari jadwal biasa. Sepeda motor setia menemaniku pergi kerja, namanya “sobat”, sepeda motor yang kubeli sendiri dari hasil keringatku. Sejak kecil aku pengen punya motor sendiri, Karena dengan naik motor hatiku terasa senang. Dan sempat pengen berpetualangan untuk keliling pulau Jawa dengan naik motor, namun hanya sebagian kota di Jawa Tengah saja yang sempat ku kunjungi, Semarang, Unggaran, Temanggung, Magelang, Purworejo, Kebumen, Purwokerto,…..hingga kembali lagi ke kotaku tercinta Semarang…dalam kesempatan lain aku pergi ke Cirebon..
Di tengah perjalanan ada sedikit hambatan ya…ada kecelakaan, darah berceceran, dan ku lihat seorang anak sekolah dengan seragam abu-abu berlumuran darah. Dan ku sangka nyawanya tak tertolong. Aku sempat berhenti dan melihat keadaannya. Aku berfikir semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan keluarga diberikan ketabahan.
Ku lanjutkan perjalanan hpku berdering logo “SMS” muncul di layar hpku, aku malas membukanya, tapi mungkin ini penting, aku menepikan motor, ku rogoh saku, lihat hpku. Sms itu berbunyi:
“Assalamu’alaykum…maaf mengejutkanmu. Innalillah wa inna ilaihi raji’un…sobat kita meninggalkan kita, ya…faiz telah meninggl, di kubur nanti jam 13.00 dr. Dian, Wassalam”
Aku terdiam sejenak, jantungku berhenti sejenak, darahku keakan berhenti, kepalaku berat sekali..Faiz telah tiada…Faiz kemarin kau menelponku, menanyakan kabarku. Kerjaku dan calon Istriku..Aku tertawa karena kau cerita bahwa kau sedang menempuh S2 di Yogya, kau dulu yang hampir DO,,,Tapi kini kau cepat pergi..
Rasa malas menambah beban langkah kakiku, langsung aku tepis dengan semangat untuk hidup dan bekerja dengan niat ibadah..Sesampai di halaman kantorku, aku mendengar sedikit obrolan satpam bahwa ada karyawan meninggal karena tersengat listrik..Perasaan aneh tiba-tiba terbesit dalam pikiranku. Perasaan yang sama sekali asing, seasing ketika aku menyapa teman-teman kantorku. Mereka sama sekali seperti tidak pernah aku kenal, walaupun mereka sudah lama bersua denganku. Kutarik kursi dari bawah meja, kusandarkan punggung, dan mulai ku meruntut peristiwa demi peristiwa yang aku alami sejak dari pagi, ya kematian…..kau begitu dekat dengan kehidupan, walaupun kau bagaikan dua mata koin yang saling bertentangan. Sekali ada bayang-bayang kematian terus saja dibawa kemana saja…
Aku izin saja hari ini, itu yang terbesit di benakku, ya,,,aku tak kerja, aku berencana untuk menziarahi temanku Faiz….

9 Tanggapan

  1. Setiap penciuman menghendaki keharuman
    Setiap pandangan mengiginkan keindahan
    Setiap sentuhan mengharapkan kelembutan

    Tapi Allah menciptakan anyir dan keharuman
    Keindahan dan keburukan
    Keras dan kelembutan

    Tersenyumlah ketika terperosok dalam lobang
    Tertawalah riang dengan hati yang tetap terjaga
    Hiasilah hidup dengan cinta dan lembut kasih sayang

    Coba nyalakanlah lentera dalam gelapnya lobang
    Jangan salahkan dia karena kita jatuh kedalamnya
    Salahkan diri kita kenapa begitu ceboh

    Atau kenalilah lobang yang gelap itu
    Siapa tahu itu tempat Rasulullah dan Abu bakar sembunyi dan selamat dari kejaran kafir Quraisy
    Alau lobang tempat “pemuda kahfi” lari dari pemerintah kuffar

    Jangan buru-buru keluar dari lobang ketika kita jatuh ke dalamnya
    Nyalakanlah lentera dan kenali lobang itu
    Agar kita tahu apa yang ada didalamnya
    Kalau ternyata itu istana yang nyaman ajaklah orang masuk kiedalamnya
    Kalau itu kubangan lumpur hitam cegahlah orang untuk mendekatinya

    Nama lentera itu adalah itu adalah ilmu
    Minyaknya adalah kesabaran dan keuletan

  2. af1! “ceroboh” bukan “ceboh”

  3. syukron akh, selamat amanah antum tambah banyak

  4. kita terlahir bukan karena cinta, tapi karena taqdir Allah ‘Azza wa Jalla …

    Salam kenal dari pengelola http://alwasithiyyah.wordpress.com

  5. hidup adalah perjuangan!!!

  6. salam sejahtera???
    mbak nurul to?? sekarang ganti aliran ya

  7. Subhanallah puisinya bagus…

  8. Ahh embak..,
    ^_^

Tinggalkan komentar