- BELUM ADA JUDUL
Saat kau sendiri pakai baju putih
Dan semua orang pakai baju hitam
Dari kejauhan kau berwarna hitam
Namun
Saat kau sendiri mamakai baju hitam
dan disampingmu semuanya pakai baju putih
Maka dari kejauhan nampak hitam
( Sedih hati ketika tak ada teman yang sama dengan kita, kita dalam keterasingan. Kita tak diperdulikan, disapapun tidak, tapi tetaplah kita menjaga ukhuwah, karena Allah tempat kita bergantung. Perbedaan terkadang bisa menjadi “tembok berlin” yang mengerikan )
- BUMI INDONESIA MENJERIT
Bumi Indonesia menjerit oleh pijakan-pijakan manusia amoral tak berperasaan
dan yang inginkan kekeyangan perutnya sendiri
Salah siapakah ini ??????
Ketika tsunami, gempa bumi, lumpur lapindo, flu burung
Musibah meraja lela di negeri INI
Bumi sunguh peri ratapanmu, dari kejauhan kau meraung, jangan kau eksploitir aku
Disisi lain kenapa aku ini bumi?
Wajahmu yang mempesona, memikat, namun usiamu senja, kau hanya polesan saja
Seruanmu memikat banyak pihak, ajakkan mu disambut
Maafkan aku bumi, aku ingin pergi menjauh darimu, dari kepakan sayapmu
Namun aku ingin kau ingtat mereka yang merusakmu,
Menangislah kau atas izin Robbku
Mengaunglah kau dan merintihlah kau
BUMI PARASMU MEMANG CANTIK
- PERGI
Kedinginan mulai menjalar dari kaki dan terus naik keatas
Sesak, dan cemas membasuhi relung kalbu
Saat perpisahan menjemput semua,
ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, sahabat dan kekasih pergi menjauh
Aku mencintaimu kekasihku, tak ingin ku meninggalkanmu
Namun aku bersembunyi dalan kegelapan, gelap, dan semakin gelap
“Selamatkan aku” pintaku
“kembalikan aku”
Aku tak ingin merasakan perpisahan
Inginku membahagiakan ayah-ibu
Inginku sujud lebih lama kepada Mu
Inginku gapai rindhoMu
Terlambat, terlambat sudah, Sunatullah sudah terjadi….
Bagaimana aku kan merasakan kembali rahmatMu??????
- PENGABDIMU
Ya Tuhan kalau memang perubahan ini adalah yang terbaik untukku
Tetapkanlah aku dan mantapkanlah aku
Dan kalaupun sebaliknya itu buruk bagiku
Aku mohon rubahlah aku menjadi yang terbaik
Tapi aku ingat firmanMu
AKU TIDAK MERUBAH NASIB SUATU KAUM
JIKA KAUM ITU SENDIRI TIDAK MERUBAHNYA
Ya Tuhan tetapkanlah aku menjadi pengabdi setiaMu
- LOEBANG-LOEBANG HINA
Aku berharap jalan hidupku lurus
Tanpa onak dan duri
Hingga aku berani untuk berjalan
Namun apa, ternyata jalanku banyak lobang-lobang
Aku terus berjalan, walau aku tau jalan yang kisusuri banyak lobang
Aku terseok, terperangkap dan terjebak dalam satu lobang
Aku bangkit dari lobang, aku berjalan TERSEOK-SEOK
Kemudian aku terus berjalan dan berharap tidak jatuh kedalam lobang lagi.
Jalan dan terus barjalan
Hingga tanpa aku sadari aku kembali jatuh ke dalam lobang yang sama
Bahkan lobang itu lenih dalam, curam, mengerikan
Sekarang aku hidup dalam lobang
- KOSONG
Tubuhku mematung mataku sayup-sayup
jantungku bergerak lambat
mengikuti arus irama aktivitasku
kulihat lalu lalang orng berjalan didepanku
berbagai tujuan tersimpan
rapi dibenaknya
Ada apa dengan aku
aku masih masih saja terdiam, diam apakah tanda akan bergerak,
ataukah diam untuk kelesuan
ada apa dengan aku
pohon pisang mati, tapi sesudah ia memberi manfaat
sedangkan aku baru saja memikirkan manfaatku pada manusia
kosong….kosong…kosonG
SAHABAT
Sahabat, tersirat tanggung jawab yang besar di pundakmu
Senyum ayahanda kau pikul dan kau junjung
Sahabat kau kakak bagi adikmu
Yang senantiasa adik-adikmu merindukanmu
Kau impian ibunda
Kau mutiara bagi keluarga
Sahabat, ajaklah Allah pecahkan masalahmu
Sahabat temui Allah untuk dengarkan rintihanmu
Rintihan tentang hidup dan kehidupanBAGAIMANA AKU MELUPAKANMU
Bagaimana aku melupakanmu, sedangkan aku membutuhkanmu
Bagaimana aku melupakanmu, kelembutan selalu menyentuhku
Bagaimana aku melupakanmu, senyummu selalu di ingatanku
Bagaimana aku melupakanmu, sejuta kenangan menghantuiku
Bagaimana aku melupakanmu, bibir ini sering melafadkan namamu
Bagaimana aku melupakanmu, hatiku hampa tanpa sosokmu
Bagaimana aku melupakanmu, nasehatmu mewarnai langkahku
Bagaimana aku melupakanmu, tiap hari sosokmu muncul di depanku
Bagaimana aku melupakanmu,………………..SAHABAT
Kaulah yang menaruh bintang dalam mata
Hati dan gengamanku
Kau tak pernah meninggalkanku
Mungkin sesaat aku tak melihatmu
Dibawah matahari
Tapi ketika sampai pada malam
Kau ada di sana menjelang pelita
Di lorong gelap nan berdebu
Sahabat kaulah bintang sejati
Yang menangis, tertawa dan bercanda
Dan tak pernah berhenti berkelip di langit kehidupankuIZINKAN AKU PERGI
Aku terbaring lemah di atas ranjang, tubuhku terasa amat sakit,kepalaku, perutku, juga kakiku juga sakit. Namun aku terus berpikir tentang kematian.
Kala aku sendiri, aku takut mati, takut meninggalkan duniaku, keluargaku, dan teman2ku. Entah darimana aku berfikir tentang kematian. Apakah aku mati hari ini? itu yang terus ada dalam benakku.
Suatu hari, suasana hatiku tak karuan. Mataku terus saja mengalirkan air mata, dadaku sakit, namun kenapa saat itu aku terasa amat senang, riang bahkan tubuhku terasa ringan. Ku buka lembaran buku harian yang telah usang lama ku tak mencurahkan perasaan hati dalam lembarannya. aku baca memori kehidupan yang kelam, aku ingat dulu duniaku hitam, minuman setan aku teguk, mulut yang hanya mencaci dan memaki, hati ibupun aku lukai..Ingin ku bersimpuh saat itu, tapi aku masih diperantauan, ingin ku menjabat tangan orang-orang yang aku dzolimi, meminta maaf atas kesalahanku. ingin menjabat tangan orang yang sedang disampingku, tapi itu tidak mungkin, nanti aku disangka tidak waras lagi, karena ini malam hari.
Aku kembali rebahkan tubuhku yang ringan ini di atas kasur milik temanku. Tak bisa ku pejamkan air mata dan hanya menyesali semua yang telah ku lakukan. Dan aku berfikir pantaskah aku meningalkan dunia seperti ini? Ringan tanpa beban. Bahkan aku terus saja melafazkan tasbih, tahmid, dan tahlil……………………………..
( dari seorang teman yang pergi tak kembali)
BAYANG-BAYANG
Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 07.00 WIB itu menunjukkan aku harus bangun dan beraktivitas. Namun kenapa pagi ini badanku terasa berat untuk bangun dari tempat tidurku. Aktivitasku tiap hari selalu sama bangun, mandi, dan pergi berkerja. Kali ini aku berangkat agak siang, karena jam masuk diundur 1,5 jam dari jadwal biasa. Sepeda motor setia menemaniku pergi kerja, namanya “sobat”, sepeda motor yang kubeli sendiri dari hasil keringatku. Sejak kecil aku pengen punya motor sendiri, Karena dengan naik motor hatiku terasa senang. Dan sempat pengen berpetualangan untuk keliling pulau Jawa dengan naik motor, namun hanya sebagian kota di Jawa Tengah saja yang sempat ku kunjungi, Semarang, Unggaran, Temanggung, Magelang, Purworejo, Kebumen, Purwokerto,…..hingga kembali lagi ke kotaku tercinta Semarang…dalam kesempatan lain aku pergi ke Cirebon..
Di tengah perjalanan ada sedikit hambatan ya…ada kecelakaan, darah berceceran, dan ku lihat seorang anak sekolah dengan seragam abu-abu berlumuran darah. Dan ku sangka nyawanya tak tertolong. Aku sempat berhenti dan melihat keadaannya. Aku berfikir semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan keluarga diberikan ketabahan.
Ku lanjutkan perjalanan hpku berdering logo “SMS” muncul di layar hpku, aku malas membukanya, tapi mungkin ini penting, aku menepikan motor, ku rogoh saku, lihat hpku. Sms itu berbunyi:
“Assalamu’alaykum…maaf mengejutkanmu. Innalillah wa inna ilaihi raji’un…sobat kita meninggalkan kita, ya…faiz telah meninggl, di kubur nanti jam 13.00 dr. Dian, Wassalam”
Aku terdiam sejenak, jantungku berhenti sejenak, darahku keakan berhenti, kepalaku berat sekali..Faiz telah tiada…Faiz kemarin kau menelponku, menanyakan kabarku. Kerjaku dan calon Istriku..Aku tertawa karena kau cerita bahwa kau sedang menempuh S2 di Yogya, kau dulu yang hampir DO,,,Tapi kini kau cepat pergi..
Rasa malas menambah beban langkah kakiku, langsung aku tepis dengan semangat untuk hidup dan bekerja dengan niat ibadah..Sesampai di halaman kantorku, aku mendengar sedikit obrolan satpam bahwa ada karyawan meninggal karena tersengat listrik..Perasaan aneh tiba-tiba terbesit dalam pikiranku. Perasaan yang sama sekali asing, seasing ketika aku menyapa teman-teman kantorku. Mereka sama sekali seperti tidak pernah aku kenal, walaupun mereka sudah lama bersua denganku. Kutarik kursi dari bawah meja, kusandarkan punggung, dan mulai ku meruntut peristiwa demi peristiwa yang aku alami sejak dari pagi, ya kematian…..kau begitu dekat dengan kehidupan, walaupun kau bagaikan dua mata koin yang saling bertentangan. Sekali ada bayang-bayang kematian terus saja dibawa kemana saja…
Aku izin saja hari ini, itu yang terbesit di benakku, ya,,,aku tak kerja, aku berencana untuk menziarahi temanku Faiz….
Setiap penciuman menghendaki keharuman
Setiap pandangan mengiginkan keindahan
Setiap sentuhan mengharapkan kelembutan
Tapi Allah menciptakan anyir dan keharuman
Keindahan dan keburukan
Keras dan kelembutan
Tersenyumlah ketika terperosok dalam lobang
Tertawalah riang dengan hati yang tetap terjaga
Hiasilah hidup dengan cinta dan lembut kasih sayang
Coba nyalakanlah lentera dalam gelapnya lobang
Jangan salahkan dia karena kita jatuh kedalamnya
Salahkan diri kita kenapa begitu ceboh
Atau kenalilah lobang yang gelap itu
Siapa tahu itu tempat Rasulullah dan Abu bakar sembunyi dan selamat dari kejaran kafir Quraisy
Alau lobang tempat “pemuda kahfi” lari dari pemerintah kuffar
Jangan buru-buru keluar dari lobang ketika kita jatuh ke dalamnya
Nyalakanlah lentera dan kenali lobang itu
Agar kita tahu apa yang ada didalamnya
Kalau ternyata itu istana yang nyaman ajaklah orang masuk kiedalamnya
Kalau itu kubangan lumpur hitam cegahlah orang untuk mendekatinya
Nama lentera itu adalah itu adalah ilmu
Minyaknya adalah kesabaran dan keuletan
af1! “ceroboh” bukan “ceboh”
syukron akh, selamat amanah antum tambah banyak
kita terlahir bukan karena cinta, tapi karena taqdir Allah ‘Azza wa Jalla …
Salam kenal dari pengelola http://alwasithiyyah.wordpress.com
hidup adalah perjuangan!!!
salam sejahtera???
mbak nurul to?? sekarang ganti aliran ya
Subhanallah puisinya bagus…
Ahh embak..,
^_^
p.u.i.s.i^_^